Cintai Waktumu, Kerjakan Tugs Tepat Waktu

Kenapa tugas menjadi salah satu problematika pelajar maupun mahasiswa semenjak dulu? Apakah pandangan tersebut tidak bisa dirubah? Seharusnya ada rasa senang jika diberi tugas oleh guru atau dosen. Ya disini saya bukannya ingin sok pintar atau rajin, saya juga sebenarnya terbebani oleh tugas yang tidak hanya satu atau dua buah. Saya juga ingin menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain bersama teman dan jalan-jalan, tetapi ketika mengingat tugas dan kuliah harapan-harapan saya untuk bermain menjadi mengecil. Kenapa? Sebenarnya bukan masalah tugas, tetapi hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan hak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan hak untuk menjadi lebih baik? Karena patut disadari bahwa tugas akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih rajin jika kalian tidak malas-malasan dalam proses penyelesaiannya. Ketika diberi tugas hari itu juga, sebisa mungkin kalian selesaikan hari itu juga, atau setidaknya memulai mengerjakan. Lakukan hal itu terus menerus sehingga bisa berubah menjadi kebiasaan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan otomatis akan terus terbawa hingga masuk ke jenjang berkerja, pegawai atau pekerja yang rajin pasti mudah naik pangkat. Siapa sangka bahwa tugas yang menurut kalian rese itu bisa membawa dampak positif yang luar biasa itu hidup kalian?

Sekarang mari kita merenung. Ketika guru atau dosen memberi kita bermacam-macam tugas yang jenisnya abcdef dan levelnya pun beraneka rasa, sadarilah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Rubah lah pandangan kalian tentang tugas itu tidak menyenangkan, justru tugas itu membawa nikmat, contohnya saja kalian menjadi tidak gabut dirumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, dan orangtua kalian pasti merasa senang kalian menghabiskan waktu di rumah untuk hal yang berfaedah. Orangtua mana yang tidak bangga bahwa anaknya rajin belajar, kemungkinan baik lainnya adalah uang saku kalian bertambah karena kalian terlihat rajin didepan keduanya. Tetapi kita kan juga butuh bermain, kita butuh jalan-jalan bersama teman yang lain bukan? Percayalah bahwa pernyataan atau pertanyaan seperti itu sangat lah basi. Jika ingin bermain tetapi terbayang-bayang oleh tugas, bawa saja tugasnya dan ajak dia bermain bersama teman-teman. Cari lah teman-teman yang ada gunanya, yang bisa kalian ajak berdiskusi tentang tugasmu, mereka pasti tidak akan keberatan untuk menolong dan meringankan beban yang kalian pikul.Keluarlah dari zona nyaman jika ingin meraih kesuksesan dengan cepat, tumbuhkan pandangan bahwa jika kita lebih awal menyelesaikan tugas terdapat keuntungan yang akan didapat, salah satunya adalah waktu, waktu untuk bersantai, bermain, atau untuk membantu teman menyelesaikan tugasnya mungkin? Oleh sebab itu jangan jadikan tugas sebagai beban dan bencana, tetapi tugas adalah salah satu alternatif untuk mengasah tanggung jawab yang tidak ada ruginya jika kita menyelesaikannya, apalagi selesai lebih awal.
man semakin lama akan semakin merubah segala hal, baik maupun buruk hasilnya semua pasti akan berubah seiring berputarnya waktu. Yang tradisional berubah modern dan yang kuno akan ditinggal. Hal tersebut merupakan hal lumrah yang terjadi di dunia dan akan selalu seperti itu untuk memenuhi kebutuhan manusia yang selalu mempunyai keinginan yang tiada batasnya. Tapi entah disadari maupun tidak, perubahan-perubahan tersebut tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/dari-anak-untuk-budaya-indonesia_586a6c48f87e616533984a81
Zaman semakin lama akan semakin merubah segala hal, baik maupun buruk hasilnya semua pasti akan berubah seiring berputarnya waktu. Yang tradisional berubah modern dan yang kuno akan ditinggal. Hal tersebut merupakan hal lumrah yang terjadi di dunia dan akan selalu seperti itu untuk memenuhi kebutuhan manusia yang selalu mempunyai keinginan yang tiada batasnya. Tapi entah disadari maupun tidak, perubahan-perubahan tersebut tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja. Ya, tentu anak-anak juga terkena imbas dari perubahan itu, contoh saja perubahan gaya hidup dan pola pikir. Anak-anak yang seharusnya bermain dengan permainan yang beredukasi dan hidupnya dipenuhi dengan pembelajaran yang positif kian lama kian berubah. Kini mereka mengerti dunia orang dewasa, seolah-olah mereka pantas juga untuk masuk dalam dunia seperti itu. Mulai dari gadget, fashion, gaya hidup, dan lain-lain, terlihat memang terdapat banyak perbedaan antara anak-anak zaman sekarang dibandingkan dengan anak-anak pada waktu tahun 90-an kebawah. Akan tetapi malah banyak orang-orang, khususnya orangtua anak-anak zaman sekarang yang bangga jika anaknya mengikuti perubahan masa kini. Memang, tidak salah membiarkan anak mengikuti perkembangan zaman sekarang. Namun harus ada rem yang mengawasi mereka agar tidak terlalu terlena dengan perubahan yang ada. Karena jika hal itu dibiarkan, mereka tidak akan peduli lagi dengan budaya yang dijunjung tinggi, tidak akan mengenal nilai-nilai yang terkandung dalam budaya karena terlalu bangga dengan hal lain yang menurut mereka lebih baik untuk dijalani. Anak merupakan penerus bangsa, yang semestinya harus ditanamkan jiwa nasionalisme dan diajarkan budaya-budaya yang sudah diturunkan dari orang-orang terdahulunya, seharusnya para orang dewasa memberitahu mereka bahwa budaya yang ada itu merupakan titipan dan kelak para anak-analah yang menjaganya untuk diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya. Oleh sebab itu, jangan memperlihatkan kebanggan yang besar terhadap anak jika ia mampu mengikuti gaya-gaya modern yang sedang berkembang di zaman sekarang, tapi perlihatkanlah rasa bangga yang amat sangat kepada anak jika ia mulai mampu belajar dan menggali tentang apa saja budaya yang dimiliki oleh negaranya agar anak berpikir bahwa yang ia lakukan itu benar dan mampu membuat orang lain senang. Melalui hal-hal kecil tersebut akan tumbuhlah rasa cinta terhadap budaya yang terdapat dalam diri anak-anak, yang merupakan pewaris budaya Indonesia.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/dari-anak-untuk-budaya-indonesia_586a6c48f87e616533984a81
Terbaru1 Headline Rubrik Event Topik Pilihan PRO KONTRA Label Populer Harilahirpancasila Pancasila RAMADAN 1438 Indonesia Pendidikan Cintai Waktumu, Kerjakan Tugas Tanpa Ragu 03 Januari 2017 08:58:26 Dibaca : 22 Komentar : 0 Nilai : 0 Durasi Baca : 2 menit Kenapa tugas menjadi salah satu problematika pelajar maupun mahasiswa semenjak dulu? Apakah pandangan tersebut tidak bisa dirubah? Seharusnya ada rasa senang jika diberi tugas oleh guru atau dosen. Ya disini saya bukannya ingin sok pintar atau rajin, saya juga sebenarnya terbebani oleh tugas yang tidak hanya satu atau dua buah. Saya juga ingin menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain bersama teman dan jalan-jalan, tetapi ketika mengingat tugas dan kuliah harapan-harapan saya untuk bermain menjadi mengecil. Kenapa? Sebenarnya bukan masalah tugas, tetapi hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan hak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan hak untuk menjadi lebih baik? Karena patut disadari bahwa tugas akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih rajin jika kalian tidak malas-malasan dalam proses penyelesaiannya. Ketika diberi tugas hari itu juga, sebisa mungkin kalian selesaikan hari itu juga, atau setidaknya memulai mengerjakan. Lakukan hal itu terus menerus sehingga bisa berubah menjadi kebiasaan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan otomatis akan terus terbawa hingga masuk ke jenjang berkerja, pegawai atau pekerja yang rajin pasti mudah naik pangkat. Siapa sangka bahwa tugas yang menurut kalian rese itu bisa membawa dampak positif yang luar biasa itu hidup kalian? Sekarang mari kita merenung. Ketika guru atau dosen memberi kita bermacam-macam tugas yang jenisnya abcdef dan levelnya pun beraneka rasa, sadarilah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Rubah lah pandangan kalian tentang tugas itu tidak menyenangkan, justru tugas itu membawa nikmat, contohnya saja kalian menjadi tidak gabut dirumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, dan orangtua kalian pasti merasa senang kalian menghabiskan waktu di rumah untuk hal yang berfaedah. Orangtua mana yang tidak bangga bahwa anaknya rajin belajar, kemungkinan baik lainnya adalah uang saku kalian bertambah karena kalian terlihat rajin didepan keduanya. Tetapi kita kan juga butuh bermain, kita butuh jalan-jalan bersama teman yang lain bukan? Percayalah bahwa pernyataan atau pertanyaan seperti itu sangat lah basi. Jika ingin bermain tetapi terbayang-bayang oleh tugas, bawa saja tugasnya dan ajak dia bermain bersama teman-teman. Cari lah teman-teman yang ada gunanya, yang bisa kalian ajak berdiskusi tentang tugasmu, mereka pasti tidak akan keberatan untuk menolong dan meringankan beban yang kalian pikul. Keluarlah dari zona nyaman jika ingin meraih kesuksesan dengan cepat, tumbuhkan pandangan bahwa jika kita lebih awal menyelesaikan tugas terdapat keuntungan yang akan didapat, salah satunya adalah waktu, waktu untuk bersantai, bermain, atau untuk membantu teman menyelesaikan tugasnya mungkin? Oleh sebab itu jangan jadikan tugas sebagai beban dan bencana, tetapi tugas adalah salah satu alternatif untuk mengasah tanggung jawab yang tidak ada ruginya jika kita menyelesaikannya, apalagi selesai lebih awal. Adelia Almas /adeliaalmas1398 Selengkapnya... Share Share 0 0 JADIKAN FAVORIT KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS. LABEL jurnalistikuinjogja2016 gayahidup lifestyle EDIT HAPUS TANGGAPI DENGAN ARTIKEL RESPONS : 0 NILAI : 0 Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Aktual Bermanfaat Inspiratif Menarik Menghibur Tidak Menarik Unik Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana Featured Article Yang Inspirasional; Pancasila dan Puasa fikri fachriezal 06 Juni Headline 1 Apakah Perlu Belajar Pancasila dari Suku Badui? Edy Supriatna Sjafei 31 Mei 2017 2 Ternyata Aceh Tengah Punya Bawang Merah "Berkelas" Fathan Muhammad Taufiq 31 Mei 2017 3 Cicipi Menu Terbaru KFC Zuper Krunch, Ulas di Kompasiana, dan Menangkan Hadiahnya! Kompasiana 05 Mei 2017 4 Kepada Mahasiswa yang Tidak Dapat Nilai Bagus Budi Brahmantyo 31 Mei 2017 5 "In Memoriam" Ridwan Baswedan M Chozin Amirullah 31 Mei 2017 Nilai Tertinggi Apakah Status Facebook Tak Boleh Dijiplak? Pebrianov 01 Juni Antara Afi dan Anggito Abimanyu, Mengapa Harus Berbeda Sikap? Ken Hirai 01 Juni Pergumulan Pancasila di Tengah Tarikan Berbagai Ideologi Afifuddin lubis 01 Juni Afi dan Dugaan Plagiat dalam Tulisannya Agung Webe 01 Juni Kompasiana yang Mbiyond Blogging Ronald Wan 01 Juni Terpopuler Antara Afi dan Anggito Abimanyu, Mengapa Harus Berbeda Sikap? Ken Hirai 01 Juni Afi dan Dugaan Plagiat dalam Tulisannya Agung Webe 01 Juni Membaca Afi dari Budaya Literasi Erwin Alwazir 01 Juni Afi Menangis Saat Jelaskan Tuduhan Plagiarisme Kompas.com 01 Juni Apakah Status Facebook Tak Boleh Dijiplak? Pebrianov 01 Juni Tren di Google Betapa Mudah Kita Menjadi Penyebar Kebohongan (Tanggapan "Drama Dugaan Plagiarisme Afi Nihaya Faradisa") Marius Gunawan 31 Mei 2017 Merenungkan Ulang Islamnya Presiden Jokowi Opa Jappy 29 Mei 2017 Antara Afi dan Anggito Abimanyu, Mengapa Harus Berbeda Sikap? Ken Hirai 01 Juni 2017 Afi dan Dugaan Plagiat dalam Tulisannya Agung Webe 01 Juni 2017 Betapa Mudah Kita Menjadi Penyebar Kebohongan (Tanggapan "Drama Dugaan Plagiarisme Afi Nihaya Faradisa") Marius Gunawan 31 Mei 2017 Gres Awal Bermula, Sebuah Prolog Metropol Pers 31 Mei Antara Anda, Afi dan Investasi Intelektualisme M. Jundurrahmaan 31 Mei Bedside Handover Keperawatan, Perlukah Terstandar? Ana Lusiyana 31 Mei 7 Sisi Gelap, Fenomena Generasi Z Arka Ardhyansyah 31 Mei Gengsi Bilang Sayang ke Orang Tua Arka Ardhyansyah 31 Mei SOCIAL STREAM Beyond Blogging #Headline Apa hubungannya dengan terorisme? #Headline Ada banyak hal dalam momen shaum Ramadhan yang dapat dijadikan bahan pembelajaran, salah satunya adalah pelaksanaan shalat sunnah. #Headline Laki-laki wajib baca nih! #Headline Keangkeran kutukan ini juga ternyata menyelimuti dunia sepak bola. Saya Indonesia! Saya Pancasila! Selamat Hari Lahir Pancasila. Semoga #Ramadhan kali ini menjadi momentum untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi. Kompasiana mengucapkan, selamat menjalankan ibadab puasa ramadhan, Kompasianers. Tentang Kompasiana Syarat & Ketentuan Bantuan

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/cintai-waktumu-kerjakan-tugas-tanpa-ragu_586b034b2bb0bdc80e625c42
Kenapa tugas menjadi salah satu problematika pelajar maupun mahasiswa semenjak dulu? Apakah pandangan tersebut tidak bisa dirubah? Seharusnya ada rasa senang jika diberi tugas oleh guru atau dosen. Ya disini saya bukannya ingin sok pintar atau rajin, saya juga sebenarnya terbebani oleh tugas yang tidak hanya satu atau dua buah. Saya juga ingin menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain bersama teman dan jalan-jalan, tetapi ketika mengingat tugas dan kuliah harapan-harapan saya untuk bermain menjadi mengecil. Kenapa? Sebenarnya bukan masalah tugas, tetapi hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan hak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan hak untuk menjadi lebih baik? Karena patut disadari bahwa tugas akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih rajin jika kalian tidak malas-malasan dalam proses penyelesaiannya. Ketika diberi tugas hari itu juga, sebisa mungkin kalian selesaikan hari itu juga, atau setidaknya memulai mengerjakan. Lakukan hal itu terus menerus sehingga bisa berubah menjadi kebiasaan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan otomatis akan terus terbawa hingga masuk ke jenjang berkerja, pegawai atau pekerja yang rajin pasti mudah naik pangkat. Siapa sangka bahwa tugas yang menurut kalian rese itu bisa membawa dampak positif yang luar biasa itu hidup kalian? Sekarang mari kita merenung. Ketika guru atau dosen memberi kita bermacam-macam tugas yang jenisnya abcdef dan levelnya pun beraneka rasa, sadarilah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Rubah lah pandangan kalian tentang tugas itu tidak menyenangkan, justru tugas itu membawa nikmat, contohnya saja kalian menjadi tidak gabut dirumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, dan orangtua kalian pasti merasa senang kalian menghabiskan waktu di rumah untuk hal yang berfaedah. Orangtua mana yang tidak bangga bahwa anaknya rajin belajar, kemungkinan baik lainnya adalah uang saku kalian bertambah karena kalian terlihat rajin didepan keduanya. Tetapi kita kan juga butuh bermain, kita butuh jalan-jalan bersama teman yang lain bukan? Percayalah bahwa pernyataan atau pertanyaan seperti itu sangat lah basi. Jika ingin bermain tetapi terbayang-bayang oleh tugas, bawa saja tugasnya dan ajak dia bermain bersama teman-teman. Cari lah teman-teman yang ada gunanya, yang bisa kalian ajak berdiskusi tentang tugasmu, mereka pasti tidak akan keberatan untuk menolong dan meringankan beban yang kalian pikul. Keluarlah dari zona nyaman jika ingin meraih kesuksesan dengan cepat, tumbuhkan pandangan bahwa jika kita lebih awal menyelesaikan tugas terdapat keuntungan yang akan didapat, salah satunya adalah waktu, waktu untuk bersantai, bermain, atau untuk membantu teman menyelesaikan tugasnya mungkin? Oleh sebab itu jangan jadikan tugas sebagai beban dan bencana, tetapi tugas adalah salah satu alternatif untuk mengasah tanggung jawab yang tidak ada ruginya jika kita menyelesaikannya, apalagi selesai lebih awal.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/cintai-waktumu-kerjakan-tugas-tanpa-ragu_586b034b2bb0bdc80e625c42
Terbaru1 Headline Rubrik Event Topik Pilihan PRO KONTRA Label Populer Harilahirpancasila Pancasila RAMADAN 1438 Indonesia Pendidikan Cintai Waktumu, Kerjakan Tugas Tanpa Ragu 03 Januari 2017 08:58:26 Dibaca : 22 Komentar : 0 Nilai : 0 Durasi Baca : 2 menit Kenapa tugas menjadi salah satu problematika pelajar maupun mahasiswa semenjak dulu? Apakah pandangan tersebut tidak bisa dirubah? Seharusnya ada rasa senang jika diberi tugas oleh guru atau dosen. Ya disini saya bukannya ingin sok pintar atau rajin, saya juga sebenarnya terbebani oleh tugas yang tidak hanya satu atau dua buah. Saya juga ingin menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain bersama teman dan jalan-jalan, tetapi ketika mengingat tugas dan kuliah harapan-harapan saya untuk bermain menjadi mengecil. Kenapa? Sebenarnya bukan masalah tugas, tetapi hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan hak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan hak untuk menjadi lebih baik? Karena patut disadari bahwa tugas akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih rajin jika kalian tidak malas-malasan dalam proses penyelesaiannya. Ketika diberi tugas hari itu juga, sebisa mungkin kalian selesaikan hari itu juga, atau setidaknya memulai mengerjakan. Lakukan hal itu terus menerus sehingga bisa berubah menjadi kebiasaan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan otomatis akan terus terbawa hingga masuk ke jenjang berkerja, pegawai atau pekerja yang rajin pasti mudah naik pangkat. Siapa sangka bahwa tugas yang menurut kalian rese itu bisa membawa dampak positif yang luar biasa itu hidup kalian? Sekarang mari kita merenung. Ketika guru atau dosen memberi kita bermacam-macam tugas yang jenisnya abcdef dan levelnya pun beraneka rasa, sadarilah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Rubah lah pandangan kalian tentang tugas itu tidak menyenangkan, justru tugas itu membawa nikmat, contohnya saja kalian menjadi tidak gabut dirumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, dan orangtua kalian pasti merasa senang kalian menghabiskan waktu di rumah untuk hal yang berfaedah. Orangtua mana yang tidak bangga bahwa anaknya rajin belajar, kemungkinan baik lainnya adalah uang saku kalian bertambah karena kalian terlihat rajin didepan keduanya. Tetapi kita kan juga butuh bermain, kita butuh jalan-jalan bersama teman yang lain bukan? Percayalah bahwa pernyataan atau pertanyaan seperti itu sangat lah basi. Jika ingin bermain tetapi terbayang-bayang oleh tugas, bawa saja tugasnya dan ajak dia bermain bersama teman-teman. Cari lah teman-teman yang ada gunanya, yang bisa kalian ajak berdiskusi tentang tugasmu, mereka pasti tidak akan keberatan untuk menolong dan meringankan beban yang kalian pikul. Keluarlah dari zona nyaman jika ingin meraih kesuksesan dengan cepat, tumbuhkan pandangan bahwa jika kita lebih awal menyelesaikan tugas terdapat keuntungan yang akan didapat, salah satunya adalah waktu, waktu untuk bersantai, bermain, atau untuk membantu teman menyelesaikan tugasnya mungkin? Oleh sebab itu jangan jadikan tugas sebagai beban dan bencana, tetapi tugas adalah salah satu alternatif untuk mengasah tanggung jawab yang tidak ada ruginya jika kita menyelesaikannya, apalagi selesai lebih awal. Adelia Almas /adeliaalmas1398 Selengkapnya... Share Share 0 0 JADIKAN FAVORIT KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS. LABEL jurnalistikuinjogja2016 gayahidup lifestyle EDIT HAPUS TANGGAPI DENGAN ARTIKEL RESPONS : 0 NILAI : 0 Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Aktual Bermanfaat Inspiratif Menarik Menghibur Tidak Menarik Unik Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana Featured Article Yang Inspirasional; Pancasila dan Puasa fikri fachriezal 06 Juni Headline 1 Apakah Perlu Belajar Pancasila dari Suku Badui? Edy Supriatna Sjafei 31 Mei 2017 2 Ternyata Aceh Tengah Punya Bawang Merah "Berkelas" Fathan Muhammad Taufiq 31 Mei 2017 3 Cicipi Menu Terbaru KFC Zuper Krunch, Ulas di Kompasiana, dan Menangkan Hadiahnya! Kompasiana 05 Mei 2017 4 Kepada Mahasiswa yang Tidak Dapat Nilai Bagus Budi Brahmantyo 31 Mei 2017 5 "In Memoriam" Ridwan Baswedan M Chozin Amirullah 31 Mei 2017 Nilai Tertinggi Apakah Status Facebook Tak Boleh Dijiplak? Pebrianov 01 Juni Antara Afi dan Anggito Abimanyu, Mengapa Harus Berbeda Sikap? Ken Hirai 01 Juni Pergumulan Pancasila di Tengah Tarikan Berbagai Ideologi Afifuddin lubis 01 Juni Afi dan Dugaan Plagiat dalam Tulisannya Agung Webe 01 Juni Kompasiana yang Mbiyond Blogging Ronald Wan 01 Juni Terpopuler Antara Afi dan Anggito Abimanyu, Mengapa Harus Berbeda Sikap? Ken Hirai 01 Juni Afi dan Dugaan Plagiat dalam Tulisannya Agung Webe 01 Juni Membaca Afi dari Budaya Literasi Erwin Alwazir 01 Juni Afi Menangis Saat Jelaskan Tuduhan Plagiarisme Kompas.com 01 Juni Apakah Status Facebook Tak Boleh Dijiplak? Pebrianov 01 Juni Tren di Google Betapa Mudah Kita Menjadi Penyebar Kebohongan (Tanggapan "Drama Dugaan Plagiarisme Afi Nihaya Faradisa") Marius Gunawan 31 Mei 2017 Merenungkan Ulang Islamnya Presiden Jokowi Opa Jappy 29 Mei 2017 Antara Afi dan Anggito Abimanyu, Mengapa Harus Berbeda Sikap? Ken Hirai 01 Juni 2017 Afi dan Dugaan Plagiat dalam Tulisannya Agung Webe 01 Juni 2017 Betapa Mudah Kita Menjadi Penyebar Kebohongan (Tanggapan "Drama Dugaan Plagiarisme Afi Nihaya Faradisa") Marius Gunawan 31 Mei 2017 Gres Awal Bermula, Sebuah Prolog Metropol Pers 31 Mei Antara Anda, Afi dan Investasi Intelektualisme M. Jundurrahmaan 31 Mei Bedside Handover Keperawatan, Perlukah Terstandar? Ana Lusiyana 31 Mei 7 Sisi Gelap, Fenomena Generasi Z Arka Ardhyansyah 31 Mei Gengsi Bilang Sayang ke Orang Tua Arka Ardhyansyah 31 Mei SOCIAL STREAM Beyond Blogging #Headline Apa hubungannya dengan terorisme? #Headline Ada banyak hal dalam momen shaum Ramadhan yang dapat dijadikan bahan pembelajaran, salah satunya adalah pelaksanaan shalat sunnah. #Headline Laki-laki wajib baca nih! #Headline Keangkeran kutukan ini juga ternyata menyelimuti dunia sepak bola. Saya Indonesia! Saya Pancasila! Selamat Hari Lahir Pancasila. Semoga #Ramadhan kali ini menjadi momentum untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi. Kompasiana mengucapkan, selamat menjalankan ibadab puasa ramadhan, Kompasianers. Tentang Kompasiana Syarat & Ketentuan Bantuan

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/cintai-waktumu-kerjakan-tugas-tanpa-ragu_586b034b2bb0bdc80e625c42
Kenapa tugas menjadi salah satu problematika pelajar maupun mahasiswa semenjak dulu? Apakah pandangan tersebut tidak bisa dirubah? Seharusnya ada rasa senang jika diberi tugas oleh guru atau dosen. Ya disini saya bukannya ingin sok pintar atau rajin, saya juga sebenarnya terbebani oleh tugas yang tidak hanya satu atau dua buah. Saya juga ingin menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain bersama teman dan jalan-jalan, tetapi ketika mengingat tugas dan kuliah harapan-harapan saya untuk bermain menjadi mengecil. Kenapa? Sebenarnya bukan masalah tugas, tetapi hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan hak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan hak untuk menjadi lebih baik? Karena patut disadari bahwa tugas akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih rajin jika kalian tidak malas-malasan dalam proses penyelesaiannya. Ketika diberi tugas hari itu juga, sebisa mungkin kalian selesaikan hari itu juga, atau setidaknya memulai mengerjakan. Lakukan hal itu terus menerus sehingga bisa berubah menjadi kebiasaan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan otomatis akan terus terbawa hingga masuk ke jenjang berkerja, pegawai atau pekerja yang rajin pasti mudah naik pangkat. Siapa sangka bahwa tugas yang menurut kalian rese itu bisa membawa dampak positif yang luar biasa itu hidup kalian? Sekarang mari kita merenung. Ketika guru atau dosen memberi kita bermacam-macam tugas yang jenisnya abcdef dan levelnya pun beraneka rasa, sadarilah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Rubah lah pandangan kalian tentang tugas itu tidak menyenangkan, justru tugas itu membawa nikmat, contohnya saja kalian menjadi tidak gabut dirumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, dan orangtua kalian pasti merasa senang kalian menghabiskan waktu di rumah untuk hal yang berfaedah. Orangtua mana yang tidak bangga bahwa anaknya rajin belajar, kemungkinan baik lainnya adalah uang saku kalian bertambah karena kalian terlihat rajin didepan keduanya. Tetapi kita kan juga butuh bermain, kita butuh jalan-jalan bersama teman yang lain bukan? Percayalah bahwa pernyataan atau pertanyaan seperti itu sangat lah basi. Jika ingin bermain tetapi terbayang-bayang oleh tugas, bawa saja tugasnya dan ajak dia bermain bersama teman-teman. Cari lah teman-teman yang ada gunanya, yang bisa kalian ajak berdiskusi tentang tugasmu, mereka pasti tidak akan keberatan untuk menolong dan meringankan beban yang kalian pikul. Keluarlah dari zona nyaman jika ingin meraih kesuksesan dengan cepat, tumbuhkan pandangan bahwa jika kita lebih awal menyelesaikan tugas terdapat keuntungan yang akan didapat, salah satunya adalah waktu, waktu untuk bersantai, bermain, atau untuk membantu teman menyelesaikan tugasnya mungkin? Oleh sebab itu jangan jadikan tugas sebagai beban dan bencana, tetapi tugas adalah salah satu alternatif untuk mengasah tanggung jawab yang tidak ada ruginya jika kita menyelesaikannya, apalagi selesai lebih awal.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/cintai-waktumu-kerjakan-tugas-tanpa-ragu_586b034b2bb0bdc80e625c42
Kenapa tugas menjadi salah satu problematika pelajar maupun mahasiswa semenjak dulu? Apakah pandangan tersebut tidak bisa dirubah? Seharusnya ada rasa senang jika diberi tugas oleh guru atau dosen. Ya disini saya bukannya ingin sok pintar atau rajin, saya juga sebenarnya terbebani oleh tugas yang tidak hanya satu atau dua buah. Saya juga ingin menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain bersama teman dan jalan-jalan, tetapi ketika mengingat tugas dan kuliah harapan-harapan saya untuk bermain menjadi mengecil. Kenapa? Sebenarnya bukan masalah tugas, tetapi hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan hak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan hak untuk menjadi lebih baik? Karena patut disadari bahwa tugas akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih rajin jika kalian tidak malas-malasan dalam proses penyelesaiannya. Ketika diberi tugas hari itu juga, sebisa mungkin kalian selesaikan hari itu juga, atau setidaknya memulai mengerjakan. Lakukan hal itu terus menerus sehingga bisa berubah menjadi kebiasaan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan otomatis akan terus terbawa hingga masuk ke jenjang berkerja, pegawai atau pekerja yang rajin pasti mudah naik pangkat. Siapa sangka bahwa tugas yang menurut kalian rese itu bisa membawa dampak positif yang luar biasa itu hidup kalian? Sekarang mari kita merenung. Ketika guru atau dosen memberi kita bermacam-macam tugas yang jenisnya abcdef dan levelnya pun beraneka rasa, sadarilah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Rubah lah pandangan kalian tentang tugas itu tidak menyenangkan, justru tugas itu membawa nikmat, contohnya saja kalian menjadi tidak gabut dirumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, dan orangtua kalian pasti merasa senang kalian menghabiskan waktu di rumah untuk hal yang berfaedah. Orangtua mana yang tidak bangga bahwa anaknya rajin belajar, kemungkinan baik lainnya adalah uang saku kalian bertambah karena kalian terlihat rajin didepan keduanya. Tetapi kita kan juga butuh bermain, kita butuh jalan-jalan bersama teman yang lain bukan? Percayalah bahwa pernyataan atau pertanyaan seperti itu sangat lah basi. Jika ingin bermain tetapi terbayang-bayang oleh tugas, bawa saja tugasnya dan ajak dia bermain bersama teman-teman. Cari lah teman-teman yang ada gunanya, yang bisa kalian ajak berdiskusi tentang tugasmu, mereka pasti tidak akan keberatan untuk menolong dan meringankan beban yang kalian pikul. Keluarlah dari zona nyaman jika ingin meraih kesuksesan dengan cepat, tumbuhkan pandangan bahwa jika kita lebih awal menyelesaikan tugas terdapat keuntungan yang akan didapat, salah satunya adalah waktu, waktu untuk bersantai, bermain, atau untuk membantu teman menyelesaikan tugasnya mungkin? Oleh sebab itu jangan jadikan tugas sebagai beban dan bencana, tetapi tugas adalah salah satu alternatif untuk mengasah tanggung jawab yang tidak ada ruginya jika kita menyelesaikannya, apalagi selesai lebih awal.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/cintai-waktumu-kerjakan-tugas-tanpa-ragu_586b034b2bb0bdc80e625c42
Kenapa tugas menjadi salah satu problematika pelajar maupun mahasiswa semenjak dulu? Apakah pandangan tersebut tidak bisa dirubah? Seharusnya ada rasa senang jika diberi tugas oleh guru atau dosen. Ya disini saya bukannya ingin sok pintar atau rajin, saya juga sebenarnya terbebani oleh tugas yang tidak hanya satu atau dua buah. Saya juga ingin menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain bersama teman dan jalan-jalan, tetapi ketika mengingat tugas dan kuliah harapan-harapan saya untuk bermain menjadi mengecil. Kenapa? Sebenarnya bukan masalah tugas, tetapi hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan hak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan hak untuk menjadi lebih baik? Karena patut disadari bahwa tugas akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih rajin jika kalian tidak malas-malasan dalam proses penyelesaiannya. Ketika diberi tugas hari itu juga, sebisa mungkin kalian selesaikan hari itu juga, atau setidaknya memulai mengerjakan. Lakukan hal itu terus menerus sehingga bisa berubah menjadi kebiasaan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan otomatis akan terus terbawa hingga masuk ke jenjang berkerja, pegawai atau pekerja yang rajin pasti mudah naik pangkat. Siapa sangka bahwa tugas yang menurut kalian rese itu bisa membawa dampak positif yang luar biasa itu hidup kalian? Sekarang mari kita merenung. Ketika guru atau dosen memberi kita bermacam-macam tugas yang jenisnya abcdef dan levelnya pun beraneka rasa, sadarilah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Rubah lah pandangan kalian tentang tugas itu tidak menyenangkan, justru tugas itu membawa nikmat, contohnya saja kalian menjadi tidak gabut dirumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, dan orangtua kalian pasti merasa senang kalian menghabiskan waktu di rumah untuk hal yang berfaedah. Orangtua mana yang tidak bangga bahwa anaknya rajin belajar, kemungkinan baik lainnya adalah uang saku kalian bertambah karena kalian terlihat rajin didepan keduanya. Tetapi kita kan juga butuh bermain, kita butuh jalan-jalan bersama teman yang lain bukan? Percayalah bahwa pernyataan atau pertanyaan seperti itu sangat lah basi. Jika ingin bermain tetapi terbayang-bayang oleh tugas, bawa saja tugasnya dan ajak dia bermain bersama teman-teman. Cari lah teman-teman yang ada gunanya, yang bisa kalian ajak berdiskusi tentang tugasmu, mereka pasti tidak akan keberatan untuk menolong dan meringankan beban yang kalian pikul. Keluarlah dari zona nyaman jika ingin meraih kesuksesan dengan cepat, tumbuhkan pandangan bahwa jika kita lebih awal menyelesaikan tugas terdapat keuntungan yang akan didapat, salah satunya adalah waktu, waktu untuk bersantai, bermain, atau untuk membantu teman menyelesaikan tugasnya mungkin? Oleh sebab itu jangan jadikan tugas sebagai beban dan bencana, tetapi tugas adalah salah satu alternatif untuk mengasah tanggung jawab yang tidak ada ruginya jika kita menyelesaikannya, apalagi selesai lebih awal.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/cintai-waktumu-kerjakan-tugas-tanpa-ragu_586b034b2bb0bdc80e625c42
Kenapa tugas menjadi salah satu problematika pelajar maupun mahasiswa semenjak dulu? Apakah pandangan tersebut tidak bisa dirubah? Seharusnya ada rasa senang jika diberi tugas oleh guru atau dosen. Ya disini saya bukannya ingin sok pintar atau rajin, saya juga sebenarnya terbebani oleh tugas yang tidak hanya satu atau dua buah. Saya juga ingin menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain bersama teman dan jalan-jalan, tetapi ketika mengingat tugas dan kuliah harapan-harapan saya untuk bermain menjadi mengecil. Kenapa? Sebenarnya bukan masalah tugas, tetapi hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan hak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan hak untuk menjadi lebih baik? Karena patut disadari bahwa tugas akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih rajin jika kalian tidak malas-malasan dalam proses penyelesaiannya. Ketika diberi tugas hari itu juga, sebisa mungkin kalian selesaikan hari itu juga, atau setidaknya memulai mengerjakan. Lakukan hal itu terus menerus sehingga bisa berubah menjadi kebiasaan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan otomatis akan terus terbawa hingga masuk ke jenjang berkerja, pegawai atau pekerja yang rajin pasti mudah naik pangkat. Siapa sangka bahwa tugas yang menurut kalian rese itu bisa membawa dampak positif yang luar biasa itu hidup kalian? Sekarang mari kita merenung. Ketika guru atau dosen memberi kita bermacam-macam tugas yang jenisnya abcdef dan levelnya pun beraneka rasa, sadarilah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Rubah lah pandangan kalian tentang tugas itu tidak menyenangkan, justru tugas itu membawa nikmat, contohnya saja kalian menjadi tidak gabut dirumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, dan orangtua kalian pasti merasa senang kalian menghabiskan waktu di rumah untuk hal yang berfaedah. Orangtua mana yang tidak bangga bahwa anaknya rajin belajar, kemungkinan baik lainnya adalah uang saku kalian bertambah karena kalian terlihat rajin didepan keduanya. Tetapi kita kan juga butuh bermain, kita butuh jalan-jalan bersama teman yang lain bukan? Percayalah bahwa pernyataan atau pertanyaan seperti itu sangat lah basi. Jika ingin bermain tetapi terbayang-bayang oleh tugas, bawa saja tugasnya dan ajak dia bermain bersama teman-teman. Cari lah teman-teman yang ada gunanya, yang bisa kalian ajak berdiskusi tentang tugasmu, mereka pasti tidak akan keberatan untuk menolong dan meringankan beban yang kalian pikul. Keluarlah dari zona nyaman jika ingin meraih kesuksesan dengan cepat, tumbuhkan pandangan bahwa jika kita lebih awal menyelesaikan tugas terdapat keuntungan yang akan didapat, salah satunya adalah waktu, waktu untuk bersantai, bermain, atau untuk membantu teman menyelesaikan tugasnya mungkin? Oleh sebab itu jangan jadikan tugas sebagai beban dan bencana, tetapi tugas adalah salah satu alternatif untuk mengasah tanggung jawab yang tidak ada ruginya jika kita menyelesaikannya, apalagi selesai lebih awal.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/cintai-waktumu-kerjakan-tugas-tanpa-ragu_586b034b2bb0bdc80e625c42
Kenapa tugas menjadi salah satu problematika pelajar maupun mahasiswa semenjak dulu? Apakah pandangan tersebut tidak bisa dirubah? Seharusnya ada rasa senang jika diberi tugas oleh guru atau dosen. Ya disini saya bukannya ingin sok pintar atau rajin, saya juga sebenarnya terbebani oleh tugas yang tidak hanya satu atau dua buah. Saya juga ingin menggunakan sebagian besar waktu untuk bermain bersama teman dan jalan-jalan, tetapi ketika mengingat tugas dan kuliah harapan-harapan saya untuk bermain menjadi mengecil. Kenapa? Sebenarnya bukan masalah tugas, tetapi hak dan tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan hak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengapa saya mengatakan hak untuk menjadi lebih baik? Karena patut disadari bahwa tugas akan merubahmu menjadi pribadi yang lebih rajin jika kalian tidak malas-malasan dalam proses penyelesaiannya. Ketika diberi tugas hari itu juga, sebisa mungkin kalian selesaikan hari itu juga, atau setidaknya memulai mengerjakan. Lakukan hal itu terus menerus sehingga bisa berubah menjadi kebiasaan. Ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan otomatis akan terus terbawa hingga masuk ke jenjang berkerja, pegawai atau pekerja yang rajin pasti mudah naik pangkat. Siapa sangka bahwa tugas yang menurut kalian rese itu bisa membawa dampak positif yang luar biasa itu hidup kalian? Sekarang mari kita merenung. Ketika guru atau dosen memberi kita bermacam-macam tugas yang jenisnya abcdef dan levelnya pun beraneka rasa, sadarilah bahwa hal itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Rubah lah pandangan kalian tentang tugas itu tidak menyenangkan, justru tugas itu membawa nikmat, contohnya saja kalian menjadi tidak gabut dirumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, dan orangtua kalian pasti merasa senang kalian menghabiskan waktu di rumah untuk hal yang berfaedah. Orangtua mana yang tidak bangga bahwa anaknya rajin belajar, kemungkinan baik lainnya adalah uang saku kalian bertambah karena kalian terlihat rajin didepan keduanya. Tetapi kita kan juga butuh bermain, kita butuh jalan-jalan bersama teman yang lain bukan? Percayalah bahwa pernyataan atau pertanyaan seperti itu sangat lah basi. Jika ingin bermain tetapi terbayang-bayang oleh tugas, bawa saja tugasnya dan ajak dia bermain bersama teman-teman. Cari lah teman-teman yang ada gunanya, yang bisa kalian ajak berdiskusi tentang tugasmu, mereka pasti tidak akan keberatan untuk menolong dan meringankan beban yang kalian pikul. Keluarlah dari zona nyaman jika ingin meraih kesuksesan dengan cepat, tumbuhkan pandangan bahwa jika kita lebih awal menyelesaikan tugas terdapat keuntungan yang akan didapat, salah satunya adalah waktu, waktu untuk bersantai, bermain, atau untuk membantu teman menyelesaikan tugasnya mungkin? Oleh sebab itu jangan jadikan tugas sebagai beban dan bencana, tetapi tugas adalah salah satu alternatif untuk mengasah tanggung jawab yang tidak ada ruginya jika kita menyelesaikannya, apalagi selesai lebih awal.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adeliaalmas1398/cintai-waktumu-kerjakan-tugas-tanpa-ragu_586b034b2bb0bdc80e625c42

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Fakultas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Jaga Kualitas Diri Hindari Erotomania

Peran Media Baru sebagai Media Dakwah dan Kemandirian Sosial-Religius